Langsung ke konten utama

Cerbung "Is there something wrong with my heart?" a.k.a "Miss You" part 1

Cerita ini hanya fiksi belaka murni hasil karya  penulis, bila ada kesamaan nama dan tokoh  itu diluar kendali penulis. 


Hujan yang deras bahkan tidak mampu menghilangkan jejak Dion dalam ingatan Sella. Ia justru kembali mengingat bagaimana masa-masa bersama Dion. Lamunannya melayang mengingat lagu yang selalu mereka dengarkan ketika hujan, saling menyapa dalam telepon, dan juga kenangan duduk bersama di tepi danau dengan udara yang lembab setelah hujan dengan aroma khasnya. Sella sangat menikmati lamunannya itu sampai akhirnya ia tersadar sesaat ketika handphone-nya berdering dan segera ia angkat. Belum sempat menyapa, suara pria diseberang telepon sudah menumpahkan banyak kata.

"Sayang, aku sebentar lagi sampai , aku tunggu di depan kantor, hujannya lumayan deras aku  tunggu di mobil ya".
"Oke Sam", dengan segera ia merapikan meja kerjanya,mematikan laptop dan mengambil tas. Lima menit kemudian ia sudah siap pergi.
"See you Ndri" pamit Sella pada temannya, Andri yang berada di ujung pintu. "Bye, jangan lupa besok siap jam 8 ya kita presentasi". "Siap pak bos".
Meninggalkan gedung Sella langsung menghampiri mobil merah yang berada di pinggir jalan. Dengan rambut yang agak basah ia pun masuk ke dalam mobil. "Hujannya deras". "Iya, dingin ya? kamu mau ngopi dulu, atau mau langsung ke Rossie?", tawar Sam pada Sella yang berencana akan mengunjungi desainer langganannya. "Ke Rossie dulu aja deh, biar langsung fitting baju ntar gendutan lagi kalo ke Rossie habis ngopi". "Hahaha...iya iya bos", Sam segera memacu mobilnya ke tempat tujuan. Setelah setengah jam melewati jalanan kota Jakarta yang cukup padat dan agak tergenang karena hujan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?", sapa seorang pegawai wanita yang terlihat tengah merapikan manequine. "Ah ya, saya sudah ada janji kemarin dengan Miss. Rossie untuk fitting gaun", jawab Sella dengan cepat. "Oh begitu, silahkan ke meja seberang Mrs. Rossie masih meeting dengan klien. Kalau boleh tahu atas nama siapa?", tanya pegawai tersebut mengajak Sella dan Sam duduk. "Kinsella Andriana". Segera pegawai tersebut mengetikan nama Sella di keyboard komputer. Tak lama kemudian pintu ruangan Mrs. Rossie terbuka, terlihat wanita setengah baya terlihat cantik dengan blouse biru satin dan potongan celana hitam, nampak juga seorang klien yang keluar dari ruangan tersebut. "Silakan masuk Miss Kinsella", sila pegawai. Sella dan Sam pun beranjak dari kursi dan segera menuju ke ruangan Mrs. Rossie.
"Hallo cantik, bagaimana kondisimu? apakah sudah siap menikah?", sapa Mrs. Rossie. "Tentu siap Mrs. Rossie". Mrs. Rossie terlihat mengutak-atik laptop yang ada dihadapannya dan beberapa kali melihat buku catatan, setelah itu ia menelepon pegawai untuk mempersiapkan gaun atas nama Sella. Sella dan Sam diajak ke ruangan sebelah untuk melihat pakaian yang mereka pesan. "Sella, gaunmu sudah 90% tinggal pemasangan detail di bagian tangan, dan untuk calon mempelai pria setelan jas sudah selesai, silakan dicoba hmmm..", Mrs. Rossie terlihat ragu menyebut nama Sam "Sam, Sameer Mrs. Rossie", sebut Rossie segera. "Ah ya, silakan dicoba Sam, dan kamu sayang juga bisa coba gaun ini", Mrs. Rossie memperlihatkan gaun putih yang indah dengan hiasan berlian imitasi di bagian perut. Sella segera mencoba gaun tersebut dengan bantuan beberapa pegawai untuk merapikan gaunnya. Sella terlihat sangat cantik dengan gaun putih tersebut, dan Sam yang juga sudah mengenakan setelan jas tampak mengagumi Sella yang sangat cantik.
"Aku suka gaunnya Mrs, sangat pas sekali dan cantik :)". "Terima kasih cantik, bagaimana dengan jasnya?", tanya Mrs. Rossie. "Ah ya, sepertinya agak kebesaran", jawab Sam. "Hmm baiklah, aku akan mengukurnya kembali" Mrs. Rossie terlihat mengukur tubuh Sam. Sella sangat menyukai gaunnya, ia tak berhenti menatap pantulan dirinya di cermin sebelum akhirnya ia melepas kembali gaunnya dan berganti dengan bajunya tadi, begitu juga dengan Sam. "Terima kasih Mrs. Rossie, aku sangat puas dengan hasil kerja Mrs. Rossie, aku akan segera melunasi pembayarannya", kata Sella. "Tidak perlu buru-buru dear, aku bahkan belum menyelesaikan detailnya, mungkin minggu depan sudah bisa dibawa", jawab Mrs. Rossie. "Oke, kalau begitu sampai jumpa minggu depan Mrs. Rossie", pamit Sella dan Sam keluar ruangan. Sella tak henti tersenyum hingga matanya tak sengaja berpapasan dengan seorang pria yang berada di ujung ruangan tunggu. Sella mengernyitkan dahi dan tampak ngeri melihat pria tersebut, ia seperti mengenalnya. Pikirannya kini kembali berputar pada sosok Dion yang pernah ia kenal dan kasihi. Tiba-tiba pria tersebut melihat ke arah Sella, kini Sella tak ragu lagi bahwa pria tersebut adalah Dion kekasihnya dulu. Sella tampak kaget bahkan sempat berteriak ,"Tidak". Sam yang heran melihat tingkah Sella pun segera menanyakan keadannya dan mengajak Sella pergi, "Kamu kenapa Sell? Kayaknya kamu capek, ayo kita pulang aja". Sam menarik tangan Sella yang bahkan tidak berkata-kata dan mengikuti Sam, tapi matanya tak lepas menatap sosok Dion.
"Sell, kamu kenapa kok kayak ketakutan gitu?", tanya Sam sesaat setelah mereka masuk mobil. "Enggak apa Sam, aku cuma enggak percaya kita udah mau nikah, aku agak takut harus pisah dari mama dan papa", bohong Sella. Sam pun memaklumi pikiran Sella tersebut dan mengelus rambut Sella dengan lembut. Tapi sesungguhnya pikiran Sella sendiri tidak memikirkan hal tersebut, ia masih penasaran dengan sosok Dion yang ia lihat tadi. Iya meyakini dirinya bahwa tadi adalah Dion, ia tahu betul mata Dion yang memiliki tatapan tajam berwarna hazel, hidung yang mancung dan kulitnya yang sedikit tan. Tapi kenapa ia harus bertemu Dion yang amat sangat ia cintai di saat ia akan menikah? Sella hampir menangis mengingat kata-kata di surat perpisahan di saat kepergian Dion yang tiba-tiba dulu, dan kini ia harus bertemu Dion lagi dengan cara yang tiba-tiba pula, Sella tak henti menanyakan dalam hati," Apakah Dion benar-benar kembali? Apakah dia kembali untukku?".

Yeeayy part 1 udah selesai, next part bakal diupdate lagi, dan apakah benar Dion kembali untuk Sella? Tunggu aja next updatenya yaa >_<.

Miss Thinkerbell :))


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pramoedya Ananta Toer, biografi singkat

" Dimana-mana sama saja. Dimana-mana aku selalu dengar : yang benar juga akhirnya yang menang. Itu benar. Benar sekali. Tapi kapan? Kebenaran tidak datang dari langit, dia mesti diperjuangkan untuk menjadi benar ." -Pram- Bagi para pecinta sastra, tentu mengenal salah satu sastrawan, anak bangsa yang terbengkalai oleh bangsanya sendiri. Dia adalah Pramoedya Ananta Toer, seorang sastrawan yang selalu mengalirkan semangatnya melalui karya-karyanya yang tidak akan tergerus oleh jaman. Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925. Pram juga mengenyam pendidikan formal, mulai dari sekolah setara SD di Blora, kemudian dilanjutkan Radio Volkschool di Surabaya pada 1940-1941. Kemudian lanjut ke Taman Dewasa/ Taman Siswa pada 1942-143, dan melanjutkan Kelas dan Seminar Perekonomian dan Sosiologi oleh Drs. Mohammad Hatta, Maruto Nitimihardjo dan sekolah Stenografi di tahun 1944-1945. tercatat pula Pram pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Islam...

Gadis pantai, catatan seorang pembaca

After loooongg time gak nulis, akhirnya saya mencoba membuka blog usang ini. Kali ini ada sesuatu yang menggelitik saya untuk ngeblog lagi, lebih tepatnya membagi curhatan setelah saya membaca salah satu roman dari Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Gadis Pantai. Saya hanyalah pembaca yang ingin membagi pemahaman dari sudut pandang saya, dan saya bukanlah orang yang  memahami kesusastraan. So, blog ini bisa dibilang ajang curhatan pembaca karya Pram. Jadi ceritanya di malam yang penuh kegalauan dan gundah gulana yang melanda membuat saya memutuskan untuk membaca roman Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer yang terbit di tahun 1960an. Oiya fyi, Gadis Pantai merupakan salah satu karya Pramoedya yang dilarang beredar pada masa orde baru, yang dibumihanguskan oleh Angkatan Darat pada Oktober 1965, kenapa dibakar, yah karena you know lah, ketakutan pemerintah saat itu dimana isu keterlibatan Pram sebagai bagian organisasi sayap partai komunis. Jadi seharusnya Gadis Pantai ada 3 bag...